Workshop Track II, Kapusjianstralitbang TNI : 'Perlu Ada Pusat Sejarah Militer Pada Setiap Negara Anggota ASEAN Baik Domestik Maupun Regional'


JAKARTA, SS -  "Perjuangan bangsa sebagai embrio sejarah militer memiliki nilai signifikan untuk menjalin kerjasama menjaga perdamaian dan keamanan di negara kawasan. Dalam membangkitkan kesadaran sejarah perjuangan tersebut, perlu adanya pusat sejarah militer di masing-masing negara anggota ASEAN sebagai genta baik secara domestik maupun regional,"demikian disampaikan Kepala Pusat Pengkajian Strategis Penelitian dan Pengembangan Tentara Nasional Indonesia (Kapusjianstralitbang TNI) Brigjen TNI Jhonny Djamaris, S.I.P., M.I.P., pada Workshop Track II Network of ASEAN Defence and Security Institutions (NADI).

Pada kesempatan ini Kamboja menjadi penyelenggara, secara virtual melalui video teleconference yang dilaksanakan 12-13 Oktober 2021 bertempat di Auditorium Pusjianstralitbang TNI, Jalan Kebon Sirih No. 42, Jakarta Pusat, Selasa (12/10/2021).

Dalam workshop yang diikuti oleh Lembaga Pengkajian Angkatan Bersenjata dan lembaga Pengkajian Kementerian Pertahanan Negara-negara ASEAN, Brigjen Jhonny menghimbau untuk meningkatkan sinergitas tradisi juang sejarah militer negara-negara kawasan dengan saling berbagi pandangan dan informasi mengenai pengembangan pusat sejarah militer di negara anggota ASEAN.

“Marilah kita bangun persahabatan sesama ASEAN dan menghindari pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi tugas kesejarahan kita, yang tidak boleh kita lupakan sama sekali," pungkasnya.

Pada kesempatan workshop kali ini Indonesia, Malaysia dan Philipina menghadirkan dua institusi yaitu lembaga pengkajian Angkatan Bersenjata dan lembaga pengkajian Kementerian Pertahanan sebagai perwakilannya.

(Pendi) SS

Komentar